Wednesday, December 29, 2010

Jangan "Aku" engkau biarkan sendiri.



Dari seorang sahabat yang meminta menyebarkannya.


"Waktu engkau masih kanak-kanak...
kau laksana kawan sejati"ku"
Dengan wudu', "Aku" kau sentuh
dalam keadaan suci, "Aku" kau pegang
"Aku" kau junjung dan kau pelajari
"Aku" engkau baca dengan suara lirih atau pun keras
setiap hari
Setelah selesai engkau mencium"ku" mesra


Sekarang engkau telah dewasa...
Nampaknya kau sudah tak berminat lagi pada"ku"...
Apakah "Aku" bahan bacaan usang yang tinggal sejarah...?
Menurutmu, mungkin "Aku" bahan bacaan yang tidak
menambah
pengetahuanmu
Atau, menurutmu "Aku" hanya untuk anak kecil yang
belajar mengaji...
Sekarang, "Aku" tersimpan rapi sekali
sehingga engkau lupa di mana "Aku" tersimpan
"Aku" sudah engkau anggap hanya sebagai pengisi setormu.

Kadang-kala "Aku" dijadikan mas kawin agar engkau
dianggap bertaqwa
Atau "Aku" kau buat penangkal untuk menakuti iblis dan
syaitan
Kini "Aku" lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam
kesendirian,
kesepian
Di dalam almari, di dalam laci, "Aku" engkau pendamkan
Dulu... pagi-pagi... surah-surah yang ada pada"ku"
engkau baca
beberapa
halaman
Di waktu petang, "Aku" kau baca beramai-ramai bersama
temanmu di
surau...

Sekarang... seawal pagi sambil minum kopi... engkau
baca surat
khabar dahulu
Waktu lapang engkau membaca buku karangan manusia
Sedangkan "Aku" yang berisi ayat-ayat yang datang dari
Allah Azzawajalla,
Engkau engkau abaikan dan engkau lupakan...

Waktu berangkat kerja pun kadang engkau lupa baca
pembuka
surah-surah"ku" (Bismillah)
Di dalam perjalanan engkau lebih asyik menikmati muzik
duniawi
Tidak ada kaset yang berisi ayat Allah yang terdapat
di dalam
keretamu
Sepanjang perjalanan, radiomu selalu tertuju ke stesen
radio
kesukaanmu
Mengasyikkan.

Di meja kerjamu tidak ada "Aku" untuk kau baca sebelum
kau mulai
kerja
Di komputermu pun kau putar muzik kesukaanmu
Jarang sekali engkau putar ayat-ayat"ku".........
E-mail temanmu yang ada ayat-ayat"ku" pun kau abaikan
Engkau terlalu sibuk dengan urusan duniamu
Benarlah dugaanku bahawa engkau kini sudah benar-benar
hampir
melupai"ku"


Bila malam tiba engkau tahan bersekang mata berjam-jam
di depan TV.
Menonton siaran televisyen
Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk
Hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah
Waktupun cepat berlalu..
"Aku" semakin kusam dalam laci-lacimu
Mengumpul debu atau mungkin dimakan hama

Seingat"ku", hanya awal Ramadhan engkau membaca"ku"
kembali
Itupun hanya beberapa lembar dari"ku".
Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu
Engkaupun kini terangkak-rangkak ketika membaca"ku"
Atau waktu kematian saudara atau taulanmu

Bila engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat
tiba
Engkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhanNya
Apakah TV, radio, hiburan atau komputer dapat menolong
kamu?
Yang pasti ayat-ayat Allah s.w.t yang ada pada"ku"
menolongmu
Itu janji Tuhanmu, Allah s.w.t

Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu...
Setiap saat berlalu...
Dan akhirnya...
kubur yang setia menunggumu...
Engkau pasti kembali, kembali kepada Tuhanmu

Jika "Aku" engkau baca selalu dan engkau hayati...
Di kuburmu nanti...
"Aku" akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan.
Yang akan membantu engkau membela diri
Dalam perjalanan ke alam akhirat.
Dan "Aku"lah Al-Qur'an, kitab sucimu
Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu.
Peganglah "Aku" kembali. bacalah "Aku" kembali setiap
hari
Karena ayat-ayat yang ada pada"ku" adalah ayat-ayat suci
Yang berasal dari Allah Azzawajalla
Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Pemurah
Yang disampaikan oleh Jibril melalui Rasulmu
Keluarkanlah segera "Aku" dari almari, lacimu...
Letakkan "Aku" selalu di depan meja kerjamu
Agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu.
Sentuhilah "Aku" kembali...

Baca dan pelajari lagi "Aku"...
Setiap datangnya pagi, petang dan malam hari walau
secebis ayat
Seperti dulu... Waktu engkau masih kecil
Di surau kecil kampung halamanmu yang damai
Jangan "Aku" engkau biarkan sendiri...
Dalam bisu dan sepi...


Maha Suci Allah, yang Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.
Semoga bermanfaat.

No comments: